سلسلة بدع الطهارة
هل يشترط الاستنجاء لكل وضوء؟
الجواب: لا يشترط الاستنجاء لكل وضوء ، وإنما يجب الاستنجاء من البول
والغائط وما يلحق بهما ، أما غيرهما من النواقض ؛ كالريح ، ومس الفرج ،
وأكل لحم الإبل ، والنوم ، فلا يشرع له الاستنجاء ، بل يكفي في ذلك الوضوء
الشرعي : وهو غسل الوجه ، ويدخل فيه المضمضة والاستنشاق ، وغسل اليدين مع
المرفقين ، ومسح الرأس مع الأذنين ، وغسل الرجلين مع الكعبين ، كما في قوله
عز وجل : ﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى
الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ
وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ﴾ [سورة
المائدة الآية6].
مجموع فتاوى ابن باز(10/33)
Silsilah Bid'ah Thaharah (Bersuci)
Apakah disyaratkan istinja' setiap kali wudhu'?
Jawab:
Tidak disyaratkan istinja' setiap kali wudhu'. Hanya saja istinja' itu
wajib ketika kencing, buang air besar dan hal-hal yang termasuk pada
keduanya. Adapun pembatal-pembatal selain keduanya seperti buang angin,
menyentuh kemaluan, makan daging unta, tidur, maka tidak disyariatkan
istinja padanya. Bahkan cukup dengan wudhu syar'iy yaitu membasuh wajah,
dan termasuk didalamnya berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam
hidung dan membasuh kedua tangan hingga ke siku-siku, dan menghusap
kepala beserta kedua telinga serta membasuh kedua kaki hingga ke mata
kaki, sebagaimana dalam firman-Nya 'Azza wa Jalla:
"Wahai orang-orang yang beriman apabila kalian hendak shalat maka
basuhlah wajah-wajah kalian dan kedua tangan kalian hingga ke siku-siku
dan husaplah kepala-kepala kalian dan (basuhlah) kaki-kaki kalian hingga
kedua mata kaki". (Surat Al Maidah ayat 6)
Majmu' Fatawa Ibnu Baaz (33/10)
Alih bahasa: Al Ustadz Abdul 'Aziz As Samarindy
Sumber : http://www.thalabilmusyari.web.id
0 komentar:
Posting Komentar