Definition List

Sabtu, 12 Juli 2014

Besarnya Kehormatan Seorang Muslim

Abu Barzah Al-Aslami Rodhiallihu 'anhu  dari Rosulullah Sholallohu 'Alaihi Wassalam Bersabda:


يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يَدْخُلِ اْلإِيْمَانُ قَلْبَهُ، لاَ تَغْتاَبوُا الـْمُسْلِمِيْنَ، وَلاَ تَتَّبِـعُوْا عَوْرَاتِهِمْ، فَإِنَّهُ مَنِ اتَّبَعَ عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعِ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَوْرَاتِهُ، وَمَنْ يَتَّبِعِ اللهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِه
ِ
“Wahai sekalian orang yang beriman dengan lisannya dan iman itu belum masuk ke dalam hatinya. Janganlah kalian mengghibah kaum muslimin dan jangan mencari-cari / mengintai kesalahan mereka. Karena orang yang suka mencari-cari kesalahan kaum muslimin, Alloh akan mencari-cari kesalahannya. Dan siapa yang dicari-cari aibnya oleh Alloh, niscaya Allah akan membongkarnya di dalam rumahnya (walaupun ia tersembunyi dari manusia).” (HR. Ahmad 4/420, 421,424 dan Abu Dawud no. 4880. Kata Asy-Syaikh Al-Albani Rohumahulloh dalam Shahih Abi Dawud: “Hasan shahih.”)

Abdullah bin ‘Umar Rodhiallohu anhu menyampaikan hadits yang sama, ia berkata :


Suatu hari Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wassalam naik ke atas mimbar, lalu menyeru dengan suara yang tinggi :


يَا مَعْشَرَ مَنْ أَسْلَمَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يُفْضِ اْلإِيْمَانُ إِلَى قَلْبِهِ، لاَ تُؤْذُو الْمُسْلِمِيْنَ، وَلاَ تُعَيِّرُوهُمْ، وَلاَ تَتَّبِعُوْا عَوْرَاتِهِمْ، فَإِنَّهُ مَنْ تَتَبَّعَ عَوْرَةَ أَخِيْهِ الْمُسْلِمِ تَتَبَّعَ اللهُ عَوْرَتَهُ، وَمَنْ يَتَّبِعِ اللهُ عَوْرَتَهُ، يَفْضَحْهُ وَلَوْ فِي جَوْفِ رَحْلِه
ِ
 
“Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, janganlah menjelekkan mereka, jangan mencari-cari aurat mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat saudaranya sesema muslim, Alloh akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Alloh, niscaya Alloh akan membongkarnya walau ia berada di tengah tempat tinggalnya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2032, dihasankan Asy-Syaikh Muqbil Rohumahulloh dalam Ash-Shahihul Musnad Mimma Laisa fish Shahihain, hadits no. 725, 1/581)

Dari hadits di atas tergambar pada kita betapa besarnya kehormatan seorang muslim. Sampai-sampai ketika suatu hari 'Abdulloh bin ‘Umar rodhiallohu anhuma memandang ke Ka’bah, ia berkata :


مَا أَعْظَمَكِ وَأَعْظَمَ حُرْمَتَكِ، وَالْمُؤْمِنُ أَعْظَمَ حُرْمَةً عِنْدَ اللهِ مِنْك
ِ
“Alangkah agungnya engkau dan besarnya kehormatanmu. Namun seorang mukmin lebih besar lagi kehormatannya di sisi Alloh darimu.”

Karena itu saudariku… Tutuplah cela yang ada pada dirimu dengan menutup cela yang ada pada saudaramu yang memang pantas ditutup. Dengan engkau menutup cela saudaramu, Alloh azza wajalla akan menutup celamu di dunia dan kelak di akhirat. Siapa yang Alloh tutup celanya di dunianya, di hari akhir nanti Alloh pun akan menutup celanya sebagaimana Nabi Sholallohu 'Alaihi Wassalam bersabda : 


لاَ يَسْتُرُ اللهُ عَلَى عَبْدٍ فِي الدُّنْيَا إِلاَّ سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَة
ِ
“Tidaklah Alloh menutup 'aib seorang hamba di dunia melainkan nanti di hari kiamat Alloh juga akan menutup aibnya.” (HR. Muslim no. 6537)


Wallohu Ta’ala A’lam bish-showab..

0 komentar:

Posting Komentar